Minggu, 30 Januari 2011

Hanya Jiwa....!!!!

oleh Awa Mansuetus pada 30 April 2010 jam 20:45

Sekeliling Nanar dalam Tatapan

Sehelai bayangan melarik dalam kilasan memori..

Kerinduan tetap terpatri dalam pigura waktu

jiwa melanglang mencari tali kasih




Raga terpaku dalam kebisuan

Tergetar mengikuti arus jiwa melangkah

Mungkinkah cintakan menjawab

Sebab mata hati seakan tak berdaya menghujam




Doa seakan menjadi racun jiwa

yeng berteiak histeris dalam kubangan kepekatan

Tangan kasih tak terulur menghela

hingga raga tetap terpendam dalam buaian duniawi

SURAT BUATMU ( Yang pernah menghiasi hari-hariku)

oleh Awa Mansuetus pada 25 Juni 2010 jam 15:01

Kecantikanmu begitu khas yang tidak menyala seperti glamaour perempuan – perempuan dalam pesta, tetap bagai kunang – kunang yang bercahaya tanpa panas, tanpa suara dan tanpa pretense apapun, tetapi sangat berarti bagiku…!!

Psikologiku tak berdaya menghadapi wanita seperti dirimu, jauh kau kurindu namun dekat kau tak tersentuh . Aku sadar bobot dan keadaanku , aku jelas kalah dalam segalanya…….!!

“Pisah” Vonis ini telah kutanda tangani, dan bukan itu yang kutakuti tetapi pada kelanjutannya saat berjumpa dengan dirimu, inilah yang membuat aku takut dan ingin lari dari hadapanmu. Memang ini bukan tingkah terhormat bagi laki – laki, akan tetapi pada saat seperti ini mungkin lari adalah jalan keluar yang terbaik untuk semua pihak, mungkin untuk sementara waktu; tetepi riil dan boleh jadi paling baik untuk dirimu.

Sampai saat ini aku tetap menghormati kedaulatan pemilihanmu, walau dengan jutaan kepedihan dan menghempasakan ketulusan yang telah kubangun dengan susah payah dan dengan dedikasi sepenuhnya.

Saat ini aku dihadapakan pada sesuatu yang maha dalam yang mengejek halus dan murni, seperti wajah bocah tersenyum atau berlinangan air mata, aku masih menghitung pancaran kejujuran dan bobot makna untaian kata – katamu dan deraian air mata saat kau katakan………..

“ Aku mencintaimu dengan segenap jiwaku”





Bajawa,2010

Teruntuk sebuah harapan..!!!

FENOMENAKU….

oleh Awa Mansuetus pada 30 Juni 2010 jam 19:52
For : Angela
By : Awa Mansuetus

Di saat perjalananku semakin jauh melewati masa di mana telah terukir kisah dalam pigura waktu yang tergantung megah di dinding mahligai harapanku….
Tak banyak yang ku tahu tentang dia…
Yang ku tahu, bahwa dialah yang telah mengukir harapan di hatiku…
Dan hanya dialah yang telah membangkitkan semangat hidupku….

Ditengah bayang – bayang yang menghujam tajam dalam alur kehidupanku,
Dia bagai lilin yang menerangi gelapnya langkah hidupku……

“Amboi”
Sosok sederhana, mungil, merasuk begitu dalam di setiap relung kehidupanku……
Dada ini bergetar kala nama itu terdengar, meresap mendayu seiring hembusan sepoi bayu menghantarkan aku dalam fenomena keindahanku……..

Jeritan.....Sebuah Hati

oleh Awa Mansuetus pada 02 Juli 2010 jam 10:46

For : Hope

By : Awa Mansuetus



Bilik Suram ini...

Adalah Tempat Aku Membangun Surgaku,

Aku Tak Berharap Engkau Datang Ke Duniaku....

Namun Sebaliknya ....

KAu Telah Mengurung Aku Dalam Tabir Keremangannya...



Aku Telah Menembus Dunia Ini.........

Dan Kumasukan Ke Dalamnya..........

Ilusi - Ilusi Tak Terbatas,.........

Kau Tak Percaya Untuk Merobah Duniaku....

Hingga Saatnya Kelak,.....

Kepala ini Hanya Bermahkotakan Kebusukan



Bilik Gelap ini....

Telah Menjadi Duniaku

Dalam Bilangan Tak Terhitung

Hingga Mungkin Akukan Terus Merangkumnya....

Dalam Khayalan Tak Bertepi.......



Bintang biarlah Tetap Pudar.......

Karena Bulanpun Enggan Memancarkan Cahayanya....

Prajurit Bajawa 1915



oleh Awa Mansuetus pada 07 Juli 2010 jam 18:05
Engkau yang terlupakan.....
Berdiri kokoh.. menantang maut...
Kini engkau tlah berkalang.....
Dan sejarahmu tlah dilupakan......

Anak negeri pewarismu.....
Membuangmu jauh dari permenungannya.....
Simbol keperkasaanmu lenyap terjual kejahilan....
Kini hanya ratapan.....

Pengagummu bukan anak negeri...
Pengaggummu adalah bangsa lain...
Mereka bersimpati dan mengabadikanmu...
Dalam Gambar Hitam Putih...

Foto kenangan parajurit Bajawa......Tahun 1915
Saat ini mereka telah berkalang tanah, dan apakah pada ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 mereka didoakan dalam hening cipta kita????????

Sepenggal Doa Untuk Kemerdekaan

oleh Awa Mansuetus pada 16 Agustus 2010 jam 15:37

Setiap sudut negeri sang merah putih berkibar dgn gagahnya,

Seribu kisah tergambar dalam lambaianya,

Tentang amis darah tulus pahlawan merdeka,

Tentang luka dan duka kekasih,

Tentang berjuta tangis bocah malang,

Tentang jeritan bunda bersedih,

Kini amis darah tulus sirna terbuai wewangian kemunafiakan,

Kemerdekaan dicuri,dikhianati,diluluhlantahkan kepura-puraan,

Tuhan Merdekakan negeri kami sekali lagi...!! Amin